Pentingnya Agama Bagi Manusia

Agama adalah pondasi bagi tempat menampung ilmu pengetahuan yang berkembang dari akal pikiran manusia. Sebagaimana kita ketahui akal pikiran manusia mempunyai keterbatasan untuk memahami apalagi yang terkait dengan hal-hal yang ghaib yang terjadi di alam dan dialami setiap saat dalam kehidupan manusia. Tanpa menganut suatu keyakinan agama pikiran manusia yang lepas bebas kealam akan dengan mudah ‘tersesat’ dalam rimba yang sangat luas pengetahuan sehingga semakin jauh dari suatu kepercayaan atau keyakinan, bahwa segala sesuatu di alam ini ada yang mengatur mengikuti hukum-hukum alam atau apa yang kita sebut sebagai Sunnatullah (Hukum-hukum Allah SWT) yang tidak tertulis. Secara teknis dan detail seperti hukum-hukum ilmu alam fisika, kimia, biologi dan sebagainya mungkin tidak tertulis dalam kitab suci,  dan hasil pemikiran perkembangan akal manusia yang menghasilkan karya2 teknologi segala macamnya akan tetapi sebenarnya Sunnatullah yang tidak tertulis itu didalam  kitab Suci (al-Qur’an dan Hadist) sudah diwahyukan dan diperintahkan untuk mendalami dan mempelajari peristiwa-peristiwa alam tersebut dengan akal pikiran manusia, akan tetapi harus selalu diingat, bahwa itu semua terjadi karena kehendak Allah SWT (Sunnatullah) bukan terjadi dengan sendirinya tanpa sebab, seperti yang dinyatakan oleh ilmuwan-ilmuwan sekular tanpa percaya pada Tuhan. Jadi seharusnya semakin berilmu dan menguasai teknologi, manusia semakin tunduk dan patuh pada SUNNATULLAH YANG TERTULIS (AL-QUR’AN & AL HADIST), semakin taat pada ALLAH YANG MAHA KUASA, bukan sebaliknya semakin ingkar dan jauh dari Tuhan. Tanpa agama manusia menjadi buta, tidak tahu mau melangkah kemana setelah kehidupannya usai di dunia yang fana ini. Tidak tahu berbuat baik dan jahat untuk apa?

Baik dan tidak baik tidak ada bedanya karena tidak ada kepercayaan Agama yang diyakininya, tidak percaya  kepada balasan di hari akhir kiamat kelak, karena tidak mengakui adanya kiamat. Peristiwa kiamat itu sendiri mungkin mareka percaya akan tetapi adanya pembalasan PAHALA & DOSA serta SYURGA dan  NERAKA yang merupakan balasan bagi manusia yang berbuat baik dan berbuat dosa tidak mareka yakini. Setelah kehidupan dunia berakhir (kiamat), maka usai sudah semua kehidupan tanpa pertanggung jawaban lagi tentang buruk baik. Akan tetapi coba bayangkan seandainya ada seorang manusia jujur didunia ini, akan tetapi karena sesuatu hal berupa kebencian dan hasutan dia dijebloskan kedalam penjara oleh manusia lainnya, tanpa memperoleh keadilan, maka kita tentu bertanya dimana keadilan seandainya setelah berakhir kehidupannya tanpa pertanggung jawaban bagi mareka- orang-orang yang telah mendholominya. Alangkah dunia ini tidak adil, bukan?! Karena itu harus ada suatu hari nanti, hari pertanggung jawaban akhir dihadapan TUHAN, siapa yang akan mendapatkan PAHALA dan berhak masuk ke  SYURGA dan siapa yang akan memperoleh DOSA dan berhak menerima hukuman NERAKA.

Tinggalkan komentar